Sebelum
kita membicarakan Smart city di indonesia kita perlu tau kondisi di indonesia
saat ini.Kondisi Berdasarkan data ,Indonesia tahun 2013 adalah sebagai berikut
- Populasi
penduduk di indonesia 240 juta jiwa
- jumlah
rumah tangga 60 juta
- GDB
per kapita USD 3000
- Populasi
perkotaan 55 %
- jumlah
pengguna seluler 300 juta
- jumlah
pc 4 juta
- jumlah
pengguna internet 80 juta (40 persen dari pengguna mobile)
- jumlah
pelanggan broadband internet 23 juta (30 mobile internet user)
- pertumbuhan
ekonomi 5,4 pertahun
Berdasarkan
data diatas,indonesia sudah seharusnya menerapkan konsep smart city . Di
indonesia sudah ada beberapa kota yang sudah menerapkan konsep smart city
diantaranya:
- Bandung
- Balikpapan
- Makasar
- surabaya
Bandung
- Telah
terdapat 5000 wifi disetiap ruang public
- pelayanan
public lewat jaringan sosial media seperti twitter
- setiap
dinas memiliki data digital
- kartu
parkir berbayar
- smart
goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke
paperless dengan sistem informasi yang user frendly
- Bandung
akan punya kota pintar yang akan dinamai Bandung Technopolis seluas 400
hektar. Kota pintar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi prototipe
penerapan smart city di Indonesia
Balik papan - balikpapan
didirikan data center terbesar di indonesia
- Kota
yang berbabis cerdas teknologi ini akan menghasilkan kreativitas digital (
Digital Creative Center) bagi para pengguna teknologi yang ada di
Kalimantan timur, khususnya Balikpapan.
- Data
center di Balikpapan sudah mengalahkan Luas data center yang ada di
Surabaya (5.500 m2), sentul (8.000 m2) dan serprong (20.000 m2)
Makasar- Jalan
Layang di Pantai Losari Dari Belakang HGM (Hotel Golden Makassar) ke Depan
Fort Rotterdam
- Smart
Hospital, menambahkan perangkat sensor pada pasien (location tracking
devices) dan papan status yang ditempatkan diruang tunggu untuk melacak
keberadaan pasien (electronic status board)
- Smart
Parking Censor Platform, fitur mengisi bensin dan menambahkan fitur cuci
kendaraan dan service
- Balikpapan,
Telkom juga berencana membangun pusat kreativitas digital (digital
creative center), sebagai fasilitas berbasis teknologi canggih.
- 1.000
titik akses koneksi internet berbasis wireless melalui
@wifi.id di berbagai lokasi di Balikpapan
Surabaya
·
- Kota
Surabaya adalah kota yang memenangkan ajang Smart City Award 2011
yakni Smart Environment, Smart Living, dan Smart Governance.
- Di
Surabaya banyak terdapat open space, bahkan surabaya sudah meningkatkan
ruang terbuka hijau menjadi 40%. Salah satu taman di surabaya membuat
kota Surabaya mendapat penghargaan dari adiwiyata dan taman terbaik di
Asia.
- pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus ekploratoris yang berbekal sedikit
teori dan mengeksplorasi fenomena kasus. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa proses pembangunan Kota Surabaya menuju Smart City
DIPOSKAN OLEH STI 0 KOMENTAR
Contoh Fasilitas Kota Berkonsep Smart City
Teknologi
modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan telah menghasilkan sejumlah
inovasi baru. Banyak kota besar di dunia berusaha meningkatkan keseimbangan
secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya tarik kota itu sendiri. Berbagai
macam inovasi berkembang ke berbagai unsur layanan kota pintar. Berikut adalah
contoh dari fasilitas kota dengan konsep “Smart City”
- Perumahan
dan Gedung Perkantoran
Untuk
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam pengoperasian bangunan dan
konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan perbaikan pada infrastruktur serta
sertifikasi bangunan untuk mengurangi penggunaan listrik dan air. Penggunaan
“smart metering” dan “smart building” teknologi membantu memaksimalisasi
kontrol penggunaan.Pengaturan kode etik dalam proses pembangunan, standarisasi
dan sertifikasi adalah salah satu cara penting untuk menciptakan bangunan yang
ramah lingkungan. Banyak kota telah menjalankan program pengawasan kodeetik dan
standar dalam proses pembangunan dan renovasi gedung.
- Pengelolaan
sumber daya alam
Dalam hal
pasokan dasar sumber daya alam, banyak kota yang bekerja keras untuk mengurangi
intensitas karbon dari energi yang digunakan masyarakat serta meningkatkan
efektifitas, efisiensi pasokan dan jaringan distribusi.Berbagai sumber energi
terbarukan seperti energi tenaga air, angin, sampah, ombak, matahari, dan panas
bumi akan menjadi sumber energi penting. Pada tahun 2010, lebih dari 100 negara
telah menetapkan target untuk energi terbarukan, naik dari hanya 55 negara pada
tahun 2005. Sampai tahun 2020 penggunaan energi terbarukan ditargetkan sekitar
15% hingga 25%, tetapi ada beberapanegara sudah melampaui target ini
- Kesehatan
dan keselamatan
Teknologi
informasi dan telekomunikasi secara inovatif telah mengubah kemampuan kota
untuk menyediakan.pelayanan kesehatan jarak jauh kepada masyarakat, terutama
masyarakat yang tinggal di panti jompo dan daerah terpencil.Penerapan teknologi
modern merupakan bagian terpenting dari proyek ini.Beberapa pasien dilengkapi
dengan perangkat yang dapat mengukur tekanan darah dan glukosa darah secara
otomatis, menggunakan sebuah televisi “set-top box” yang berfungsi sebagai
computer yang mampu meng-upload hasil tes ke Service Center Telecare.Para
perawat kemudian menganalisa hasil diagnosa tersebut dan merekomendasikan
perawatan yang diperlukan.Salah satu manfaat dari program ini adalah bahwa
pasien tidak harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar.
- Pendidikan
dan budaya
Model
pelayanan pendidikan pada kota pintar (Smart City) baik negeri maupun swasta,
diterapkan terutama menggunakan teknologi modern. Termasuk penyediaan fasilitas
untuk kegiatan rekreasi dan kebudayaan seperti :musik, teater, olahraga dan
kegiatan rekreasi lainnya. Tidak kalah pentingnya, pendidikan dalam konteks
Kota Pintar (Smart City) adalah kebutuhan untuk melibatkan masyarakat dalam
proses pendidikan, dimana akan terjadi perubahan perilaku untuk menjadi lebih
baik sehingga dapat meningkatkan keseluruhan aspek keberlanjutan dan kesehatan
lingkungan kota.
DIPOSKAN OLEH STI 0 KOMENTAR
Karakteristik Aplikasi Berbasis Smart City
· Sensible
--> melakukan sensor
--> WSN , GIS.
· Connectable
--> sensor terhubung ke aplikasi dan pengguna melalui jaringan
komputer.
· Ubiquitous
--> dapat diakses kapanpun dan dimanapun , mobile
· Sociable
--> terhubung satu sama lain
--> social media, social network
· Shareable
--> berbagi informasi ke jejaring.
· Visible/Augmented
--> informasi diakses secara fisik
--> Augmented reality
6 Level Penerapan Smart City (menurut Prof Suhono
STEI ITB)
1. Level
0 --> masih kota biasa , ada potensi menjadi Smart City.
2. Level
1 --> mulai menjadi Smart City --> tersedia internet secara menyeluruh.
3. Level
2 --> setiap kota saling terhubung --> MAN (Metropolitan Area Network)
4. Level
3 --> open information dan open data ( bertukar informasi / data ) antar
kota secara online
5. Level
4 --> tiap kota memiliki informasi penting tersendiri dan nilai penting
didalamnya.
Level 5 --> integrasi yang baik antar kota --> kombinasi dari
level 2,3,4.
DIPOSKAN OLEH STI 0 KOMENTAR
Banyak faktor yang membuat
smart city ini menjadi sukses di beberapa
negara berkembang, selain inisiatif yang membuat smart city ini berhasil faktor
lain yaitu :
1. Manajemen dan
Organisasi
Suatu organisasi harus memiliki manajemen yang terstruktur
agar organisasi tersebut berjalan baik, seimbang
dan lancar. Dalam hal ini factor
organisasi dan manajemem merupakan factor yang
menentukan kemajuan terciptanya smart city,
karena manusia yang membuat tujuan dan
manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan.
2. Teknologi
Sebuah smart city sangat
bergantung pada smart computing. Smart computing
mengacu pada generasi baru hardware, software dan jaringan teknologi yang
menyediakan system IT yang real-time. Dengan analisis yang baik dan
secara mendalam dapat membantu penduduk
membuat keputusan yang lebih pintar yang
diiringi dengan tindakan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis.
Teknologi informasi merupakan sebuah pendorong
utama bagi inisiatif smart city. Proyek pembangunan
smart city dengan mengacu pada teknologi
informasi dapat mengubah sejumlah peluang
yang potensial, mereka dapat meningkatkan
manajemen dan fungsi kota. Namun, meskipun
banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya masih belum
terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan social bagi penduduk yang tinggal
di pedesaan yang belum mendapatkan fasilitas tersebut.
Maka dari itu pemerintah
kota harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor
tertentu ketika mengimplementasikan teknologi
informasi yang berkaitan dengan sumber daya,
kapasitas, dan hal-hal yang berkaitan
dengan kesenjangan social nantinya.
3. Pemerintahan
Beberapa kota di Negara berkembang sudah memulai proyek
pembangunan smart city yang inisiatif. Proyek ini disebut inisiatif smart
city untuk melayani warga dan untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka. Dengan demikian,
beberapa kota telah merasakan peningkatan kebutuhan pemerintahan untuk
mengelola proyek. Dukungan dari pemerintah juga
merupakan salah satu factor yang penting
untuk kemajuan smart city. Karena tanpa
dukungan pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan
sulit untuk diwujudkan.
4. Kebijakan
Perpindahan dari sebuah
kota biasa menjadi smart city memerlukan
interaksi komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan. Komponen
politik mewakili berbagai elemen dan tekanan
eksternal, seperti kebijakan politik yang mungkin
mempengaruhi ide dari pembuatan smart city.
Konteks kebijakan sangat penting bagi pemahaman
dari penggunaan system informasi. Pemerintah yang
inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city menekankan perubahan dalam
suatu kebijakan.
5. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian
penting dari terciptanya smart city, karena
dengan demikian kebiasaan-kebiasaan yang dulu mulai ditinggalkan. Proyek
smart city berdampak pada kualitas hidup warga dengan tujuan menjadikan sebuah
kota menjadi lebih efisien. Masyarakat juga
dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta
menjadi pengguna kota yang aktif. Masyarakat juga
adalah factoryang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan terciptanya smart
city.
6. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan
pendorong utama smart city. Sebuah kota
dengan daya saing ekonomi yang tinggi
dianggap memiliki salah satu sifat smart
city. Faktor ekonomi termasuk salah satu
daya saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas
dari kota tersebut.
7. Infrastruktur
Infrastruktur memegang peranan penting dalam
membuat smart city. Karena smart city dibangun
berdasarkan infrastruktur ICT seperti wi-fi
dan hotspot. Pembangunan infrastuktur ICT merupakan
hal yang mendasar dalam melakukan pembangunan
smart city. Pembangunan infrastruktur tergantung
pada beberapa factor yang terkait untuk kinerja dan ketersediannya.
8. Lingkungan
Factor lingkungan dianggap
sebagai factor yang mempengaruhi kemajuan smart
city karena nantinya lingkungan sebuah kota menggunakan teknologi dalam
menjalani kelangsungan hidup masyarakatnya
DIPOSKAN OLEH STI 0 KOMENTAR
Ada 6 Dimensi smart city, yaitu
1. smart economy
smart economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi
dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka
akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.
Meningkatnya jumlah pelaku usaha mengakibatkan
persaingan pasar menjadi semakin ketat. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu
diciptakan untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut.
2. smart mobility
Smart mobility termasuk pada transportasi
dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui
penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai,
peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan system
transportasi, pengembangan
perumahan dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan
infrastruktur.
Dengan ketersediaan
sarana/prasarana transportasi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
3. smart environment (lingkungan)
Lingkungan pintar berarti
lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya,
keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan
public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan
perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun
public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan
lingkungan yang pintar.
4. smart people (kreativitas dan modal)
Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik
modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital)
maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan
pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
mereka dalam mengembangkan usahanya.
Modal sosial termasuk seperti kepercayaan, gotong
royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta
kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi
melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap
kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya
keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu
dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat smart city.
5. smart living (kualitas hidup)
Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas
hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam
artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada
manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan.
Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan
atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.
6. smart
governance (pemberdayaan
dan partisipasi)
Kunci utama keberhasilan penyelengaraan
pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan
proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan
prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi,
transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen
terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna,
pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”.
Keberpihakan pemerintah daerah perlu ditingkatkan
untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal sehingga wilayah-wilayah
tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar
ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah membangun
wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan
masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah tertinggal dengan
wilayah-wilayah pusat kota serta mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber
daya yang ada
Smart
city merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang
tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun
mengantisipasi kejadian yang tek terduga sebelumnya
Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.
Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.
Konsep smart city:
1.Sebuah kota berkinerja
baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi,
penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup
2.Sebuah kota yang
mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk
jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan,
komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung.
Dengan begitu dapat mengoptomalkan sumber daya
yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya.
Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada
penduduknya.
3.Smart city dapat
menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur
untuk meningkatkan kecerdasan kota.
4.Smart city membuat kota lebih efisien dan layak
huni
5.Penggunaan smart computing untuk membuat smart
city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan,
keselamatan umum, transportasi yang lebih cerdas,
saling berhubungan dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar